1.
Mutasi Tingkat Gen
Mutasi gen adalah perubahan urutan
basa pada DNA yang mengakibatkan terjadinya perubahan kodon dan akhirnya
mengubah urutan asam amino pada polipeptida yang terbentuk. Mutasi gen disebut
juga mutasi titik. Mutasi gen terjadi akibat perubahan urutan basa pada DNA
atau nukleotida pada DNA. Mutasi gen jarang terjadi secara alamiah. Akan
tetapi, tiap-tiap gen dari suatu individu mempunyai kecepatan mutasi yang khas,
tergantung dari probabilitas gen yang termutasi selama replikasi DNA. Suatu gen
sudah termutasi jika mempunyai kecepatan mutasi 106 (1 juta),
artinya setiap 1 juta kali replikasi ada satu bagian gen yang termutasi. Mutasi
tingkat gen terjadi apabila nukleotida pada DNA mengadakan duplikasi
(penggandaan), insersi (penyisipan), delesi (kehilangan nukleotida akibat
terlepas dari ikatannya), atau inverse (terbaliknya letak nukleotida).
a.
Perubahan Jenis Basa Nitrogen
Perubahan pada basa-basa nitrogen dari DNA
disebut pergeseran tautomerik. Perubahan dapat terjadi karena transisi, yaitu
pergantian (substitusi) oleh basa yang sejenis. Contohnya adalah basa pirimidin
diganti pirimidin (adenin diganti guanin atau sebaliknya) atau purin diganti purin
(sitosin diganti timin atau sebaliknya). Bisa juga terjadi karena transversi
yaitu pergantian basa yang tidak sejenis, misalnya basa purin diganti dengan
basa pirimidin. Misalnya, urutan basa mula-mula AAC-GCG-CTC. Karena sesuatu
sebab, salah satu basa G (basa purin) berubah menjadi T (basa pirimidin),
sehingga urutannya menjadi AAC-TCG-CTC.
b.
Perubahan Letak Urutan Basa Nitrogen
Umpamanya
urutan basa nitrogen pada DNA mula-mula AAC-CGC-TTC. Karena sesuatu hal, basa C
dan G saling bertukar tempat sehingga letaknya terbalik menjadi AAC-GCC-TTC.
Perubahan demikian juga akan mempengaruhi urutan kodon dan akhirnya
mempengaruhi urutan asam amino pada polipeptida.
c.
Perubahan Jumlah Nukleotida atau Basa Nitrogen
Tipe
lain dari mutasi gen dapat terjadi karena perubahan jumlah basa nitrogen yang
disebut pergeseran rangka (frame shift). Pergeseran rangka DNA ini dapat
terjadi karena adanya:
1)
Penambahan (adisi) satu atau beberapa basa
2)
Pengurangan (delesi) satu atau beberapa basa
Misalnya
jumlah nukleotida atau basa nitrogen penyusun gen seluruhnya ada 90 pasang.
Oleh Karena terjadi mutasi, jumlahnya dapat berkurang menjadi 89 pasang atau
bertambah menjadi 91 pasang. Penambahan basa nitrogen dapat terjadi karena
penyisipan basa baru atau ada yang mengalami duplikasi. Akibat penambahan atau
pengurangan pasangan basa tersebut, maka kodon-kodon yang dihasilkan melalui
transkripsi juga berubah. Perubahan kodon mengakibatkan terjadinya perubahan
polipeptida.
Umpamanya,
urutan basa DNA mula-mula adalah AAC-GCG-CTC. Jika urutan basa tersebut
mendapat tambahan basa T pada bagian awal, maka uruta basa menjadi
TAA-CGC-GCT-C….. Penambahan ini dapat juga terjadi akibat duplikasi, misalnya
duplikasi basa A pada awal, sehingga urutannya menjadi AAA-CGC-GCT-C…..
Penambahan basa nitrogen dapat juga terjadi ditengah yang yang biasanya disebut
penyisipan. Misalnya terjadi penyisipan basa G diantara …-GCG-…., sehingga
urutannya menjadi AAC-GGC-GCT-C… Jika terjadi pengurangan basa A, maka urutan
basa pada DNA tersebut menjadi ACG-CGC-TC… Peubahan urutan basa pada DNA ini
akan menghasilkan kodon yang berbeda pula.
Mutasi gen bisa menjadi mutasi tidak bermakna,
yang artinya perubahan basa nitrogen pada kodon itu tidak mempengaruhi
pembentukan protein. Keadaan ini dapat terjadi karena ada bebrapa kode untuk
satu macam asam amino yang sama. Misalnya kodogen pada DNA adalah AGA, berubah
menjadi AGG atau AGT atau AGC sehingga terjadi perubahan kodon pada RNA-d dari
UCU menjadi UCC atau UCA atau UCG. Sedangkan asam amino yang akan “dipanggil”
untuk sintesis polipeptida semuanya sama, yaitu serin. Mutasi dapat mengubah
satu kodon untuk asam amin menjadi kodon stop, sehingga translasi berhenti
sebelum waktunya, akibatnya polipeptida (protein) yang dihasilkan lebih pendek
dan umumnya merupakan protein nonfungsional.[1]
[1]
Syamsuri, Istamar dkk, Biologi 3A,
Jakarta:Erlangga, 2007.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Abdurrahman Saleh. Teori-Teori
Pendidikan Berdasarkan Al-Qur’an. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2007.
Purwanto, Ngalim. Ilmu Pendidikan
Teoretis dan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2003.
Suwarno, Wiji. Dasar-Dasar Ilmu
Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2009.
Tirtarahardja, Umar dan S. L. La Sulo. Pengantar
Pendidikan. Jakarta: PT RINEKA CIPTA. 2005