Perencanaan dan Rencana dalam Kegiatan Organisasi




I.          PENDAHULUAN
Era globalisasi menuntut kapasitas manajemen organisasi dalam transformasi menuju perubahan manajemen dengan sistem manajemen kontemporer atau yang lebih dikenal dengan sebutan “Total Quality Manajemen (TQM)”. TQM merupakan suatu pendekatan yang dilakukan oleh suatu organisasi dalam rangka memperbaiki kualitas “output”nya, menekan biaya produksi dan meningkatkan produktivitasnya.
Pengadaan perencanaan strategik sangat diperlukan untuk mencapai derajat TQM yang baik. Perencanaan strategik sebagai proses awal manajemen strategik merupakan suatu proses di mana staf  penuntun organisasi menggambarkan masa depan organisasinya dan mengembangkan prosedur serta pelaksanaannya untuk mencapai masa depan tersebut.
Perencanaan strategik biasanya terdiri atas unsur-unsur. Di antaranya yaitu: vision (gambaran masa depan), misi, asas-asas penuntun, tujuan strategik, strategi untuk mencapai tujuan itu, dan rumusan kegiatan pendukung. Dalam makalah ini, penulis akan membahas tentang pengertian perencanaan dan rencana manjemen dalam organisasi, asas-asas perencanaan disertai dengan keuntungan dan kerugiannya, jenis-jenis rencana, dan pengertian planning, progamming, dan budgeting dalam SP4.
I.                   Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari perencanaan dan rencana manajemen dalam suatu organisasi?
2.      Apa sajakah asas-asas perencanaan beserta keuntungan perencanaan dan kerugiannya dalam suatu organisasi?
3.      Apa sajakah jenis-jenis rencana dalam suatu organisasi?
4.      Apa yang dimaksud dengan planning, progamming, dan budgeting dalam SP4?
II.                PEMBAHASAN
A.           Pengertian Perencanaan dan Rencana Manajemen dalam Organisasi
Perencanaan (planning) merupakan suatu proses yang dilakukan di awal untuk menetapkan berbagai hasil akhir (end results) yang ingin dicapai oleh suatu organisasi di masa yang akan datang. Strategi menjelaskan tujuan strategik yang hendak dicapai. Tujuan strategik merupakan keadaan yang dituntut untuk membawa organisasi ke arah vision (gambaran ideal tentang di mana dan bagaimana organisasi berwujud pada masa yang akan datang) yang dicanangkan. Dari pernyataan di atas disimpulkan bahwa perencanaan strategik merupakan suatu proses dinamik yang dapat menggerakkan seluruh bagian organisasi.
Perencanaan strategis merupakan salah satu bagian penting dari TQM (Total Quality Manajemen). Tanpa arahan jangka panjang yang jelas, sebuah institusi tidak dapat merencanakan peningkatan mutu.
Perencanaan strategis memungkinkan formulasi-formulasi jangka panjang dan perubahan institusional berdasarkan pertimbangan rasional. Antara kegiatan perencanaan dengan hasil akhir terdapat jeda waktu (time lag). Semakin panjang rencana yang dibuat maka jeda waktu antara perencanaan dengan hasil akhir yang ingin dicapai semakin lama, dan derajat ketidakpastian pencapaian hasil akhir tersebut semakin besar. Sebaliknya, semakin pendek jeda waktu antara perencanaan dengan target yang ingin dicapai maka derajat ketidakpastian pencapaian hasil tersebut semakin kecil[1].
Proses perencanaan strategi dalam konteks pendidikan tidak jauh berbeda dengan yang biasanya dipergunakan dalam dunia industri. Alat-alat yang digunakan untuk menentukan misi dan tujuan akhir, alat untuk menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman juga hampir sama, hanya perlu penerjemahan yang baik. Alat-alat tersebut merupakan proses pemikiran anggota-anggota terhadap institusi yang mereka miliki. Seperti mempertanyakan bagaimana keberadaan institusi di lingkungan sekitar, untuk siapa dan apa institusi tersebut didirikan, dan lain sebagainya.   
Rencana strategis atau yang lebih dikenal dengan rencana pengembangan usaha atau institusi merupakan rincian tolok ukur-tolok ukur yang kelak digunakan institusi untuk mencapai misinya. Rencana strategis biasanya disusun dalam skala waktu menengah, di atas tiga tahun. Tujuannya untuk memberi pedoman dan arahan kepada institusi.
Organisasi dapat melakukan rencana strategis apabila:
a.       Dapat menggambarkan masa depannya secara jelas
b.      Dapat merumuskan atau menyimpulkan missinya
c.       Dapat membedakan missinya dengan missi organissai di atasnya
d.      Dapat mengetahui “customers” nya yang penting
e.       Terdapat pimpinan yang menghayati perlunya kualitas dan produktivitas[2]
B.     Asas-Asas Perencanaan beserta Keuntungan Perencanaan dan Kerugiannya dalam Organisasi
1.    Asas-asas perencanaan dalam suatu organisasi
Asas-asas perencanaan dalam suatu organisasi merupakan pola nilai-nilai yang perlu dianut oleh tata laku anggota organisasi. Nilai-nilai dari sebuah organisasi merupakan prinsip-prinsip yang menjadi dasar operasi dan pencarian organisasi tersebut dalam mencapai visi dan misinya. Nilai-nilai tersebut mengekspresikan kepercayaan dan ciat-cita institusi.
Statemen-statemen yang terdapat pada nilai-nilai perencanaan harus bisa dikomunikasikan ke seluruh bagian institusi. Nilai-nilai tersebut yang mengemudikan organisasi dan memberikan arah. Nilai-nilai tersebut disesuaiakn dengan lingkungan di mana institusi tersebut beroperasi. Nilai-nilai tersebut harus meanancapkan hubungan yang baik dengan para pelanggan maupun para staf.
Setiap institusi menentukan nilai-nilai yang sesuai dengannya. Beberapa hal yang tercantum dalam nilai-nilai sebuah organisasi, antara lain yaitu:
a.    Kita mengutamakan para pelajar kita
b.    Kita bekerja dengan standar integritas profesional tertinggi
c.    Kita bekerja sebagai tim
d.   Kita memiliki komitmen terhadap peningkatan yang kontinu
e.    Kita memberi kesempatan yang sama pada semua
f.     Kita akan memberikan mutu pelayanan yang tertinggi[3]
2.    Keuntungan perencanaan dalam suatu organisasi
Apabila perencanaan dilaksanakan dengan benar dan didukung oleh komitmen pemimpin, maka perencanaan dapat memberi manfaat bagi organisasi. Di bawah ini beberapa manfaat dari suatu perencanaan dalam orgaisasi, yaitu:
a)    Perencanaan strategik dapat memperkuat “critical mass” menjadi tim yang kompak, karena diarahkan untuk menganut nilai-nilai pokok, sistem utama, dan tujuan bersama.
Critical mass merupakan kelompok tenaga inti suatu organisasi yang memiliki motivasi, “aptidute” dan pengetahuan mendasar (profound knowledge) untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas organisasi.
b)      Perencanaan strategik dapat membantu untuk mengoptimisasikan “performance” organisasi. “performance” organisasi meningkat apabila seluruh fungsi atau bagian organisasi bekerjasama secara serasi.
c)      Perencanaan strategik dapat membantu pimpinan untuk selalu memusatkan perhatian dan menganut kerangka bagi perbaikan secara kontinu.
d)     Perencanaan strategik memberikan pedoman bagi pengambilan keputusan sehari-hari
e)      Perencanaan strategik selalu memberi kemudahan dalam mengukur kemajuan organisasi, yaitu dalam usaha mencapai tujuannya untuk memperbaiki kualitas dan produktivitas[4]
3.      Kerugian perencanaan dalam suatu organisasi
Beberapa hal berikut ini adalah persoalan-persoalan yang sering timbul dalam kaitannya dengan proses perencanaan antara lain yaitu:
                                     a.     Tidak ada visison yang baik
                                     b.     Pandangan miopi (jangka pendek)
                                     c.     Sulit untuk mengukur sukses
                                    d.     Tidak ada niat untuk mengukur
                                     e.     Persoalan bahasa
                                      f.     Rencana di berkas
                                     g.     Terkotak-kotak (tidak saling berhubungan)
                                     h.     Rencana jangka panjang tidak diumumkan (hanya eselon atas yang mengetahuinya, sehingga para karyawan eselon bawah sulit bekerja sesuai dengan yang digariskan eselon atas)
                                       i.     Rencana jangka panjang tidak berkait dengan pekerjaan sehari-hari (pekerjaan sehari-hari karyawan tidak diintegrasikan demi tujuan organisasi)
                                       j.     Tidak dapat menangani keadaan darurat
                                     k.     Tidak ada kontinuitas (kesulitan bagi pejabat baru untuk meneruskan rencana yang ada)
                                       l.     Tidak didukung sumber daya
                                   m.     Rencana dibuat oleh konsultan (pihak luar organisasi)
                                     n.     Kurang komunikasi[5]

C.       Jenis-Jenis Rencana dalam Organisasi
Berdasarkan jangka waktunya, rencana terbagi menjadi 2 macam yaitu:
1.         Rencana jangka panjang( long term plan)
Merupakan rencana yang memiliki jangka waktu lima tahun lebih.
2.         Rencana jangka pendek( short term plan)
Merupakan rencana yang memiliki jangka waktu satu sampai tiga tahun.
Pembagian jenis rencana dapat dilihat dari antara jenis rencana yang dibuat dan jenis keputusan yang dibuat. Pada saat perusahaan berhubungan dengan berbagai aktifitas/masalah yang membutuhkan keputusan rutin (programmed decision), perusahaan dapat membuat rencana yang bisa diterapkan untuk mengatasi berbagai aktivitas atau masalah rutin trsebut. Rencana ini disebut sebagai rencana berkelanjutan (standing plan). Misalnya aturan, kebijakan dan standard operating procedure (SOP).
Sebaliknya, perusahaan dapat mengembangkan rencana yang ditujukan untuk mengatasi masalah program yang tidak terprogram (unprogrammed decision) rencana ini disebut sebagai single-use plan. Proses pembuatan rencana akan dijelaskan sebagai berikut:
a)    Menetapkan tugas dan tujuan
b)   Observasi dan analisa
c)    Mengadakan kemungkinan-kemungkinan, seperti kemungkinan besar biaya, lamanya penyelesaian, dan efektivitas-efektivitas lainnya
d)   Menentukan sintesa (alternatif dari kemungkinan-kemungkinan)
D.           Planning, Programming, Budgeting dalam SP4
SP4 atau PPBS (Planning, Programming, Budgeting System) merupakan perencanaan yang diperlukan dalam melaksanakan proyeksi maupun untuk memperkirakan tingkat perkembangan dalam kurun waktu tertentu. Dalam persiapannya biasanya dikenal:
1.    Model untuk analisis demografis dan proyeksi penduduk
2.    Model untuk memproyeksikan enrolmen (jumlah siswa terdaftar) sekolah
3.    Model untuk memproyeksikan kebutuhan tenaga kerja
4.    Cost benefit/investment efficiency approach (pendekatan efektivitas biaya) yaitu, penentuan besarnya investasi dalam dunia pendidikan sesuai dengan hasil keuntungan atau efektivitas yang akan diperoleh (Guruge: 197)
Model- model di atas sering dipakai untuk menganalisis proyek-proyek dalam kriteria efisiensi dan efektivitas ekonomis. Melalui model tersebut dapat diketahui proyek yang paling fleksibel dan baik sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif penanggulangan terhadap masalah yang dihadapi.
Berikut akan dijelaskan planning, programming, dan budgeting. Antara lain yaitu:
a.     Planning
Perencanaan merupakan proses menetapkan target spesifik pada kinerja dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal dalam organisasi. Perencanaan ini ditetapkan oleh manajer untuk meramalkan arah pada jangka waktu yang panjang.
Perencanaan memiliki unsur-unsur antara lain yaitu:
1)   Tindakan apa yang harus dilakukan
2)   Mengapa tindakan tersebut harus dilakukan
3)   Di mana tindakan tersebut dilakukan
4)   Kapan tindakan tersebut dilakukan
5)   Siapa yang akan melakukan tindakan tersebut
6)   Bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut
b.    Programming
Program merupakan serangkaian kegiatan yang memilki durasi waktu tertentu, yang bertujuan untuk mendukung tercapainya tujuan oragnisasi. Misalnya, program periklanan (advertising program) oleh sebuah perusahaan diawali dengan perumusan pesan iklan yang ingin disamapaikan kepada para konsumen dan diakhiri dengan evaluasi pasca penempatan iklan di media (TV, radio, dan lain-lain).
Perumusan pesan iklan merupakan aktivitas awal program periklanan sebuah organisasi. Untuk merumuskan pesan iklan, organisasi dapat dibantu oleh advertising agency (pihak periklanan). Iklan yang dibuat dijadikan sebagai penunjang pencapaian tujuan organisasi.
c.    Budgeting  
Budget atau yang lebih dikenal sebagai anggaran merupakan penerjemahan program ke dalam satuan numerik. Anggaran tidak dapat disusun dengan baik apabila organisasi tidak memiliki program yang jelas. Hal tersebut dikarenakan setiap rupiah yang akan dikeluarkan dalam anggaran mengacu kepada program yang akan dilaksanakan oleh organisasi.
Secara garis besar, budget yang disusun oleh perusahaan dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu master budget dan capital budget (Smith et.al., 1993:1116-1120). Berikut penjelasan keduanya:
1.    Master Budget
Master budget menunjukkan keseluruhan perencanaan organisasi dalam satuan numerik dalam periode tertentu dan biasanya bersifat jangka pendek. Master budget terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
a)    Operating budget, berisi berbagai hasil yang diharapkan dari operasi organisasi selama periode anggaran dalam bentuk estimasi revenues, expenses, dan income.
b)   Financial budget, berisi proyeksi jumlah, sumber, dan penggunaan kas serta berbagai sumber daya lain, yang digunakan dalam operasi perusahaan termasuk saldo akhir dari kas dan berbagai sumber daya lainnya
2.    Capital budget
Capital budget merupakan budget yang disiapkan organisasi apabila organisasi membutuhkan investasi yang besar, yang mana organisasi tersebut memiliki jangka waktu pengambilan investasi yang panjang[6].
III.             KESIMPULAN
1.      Perencanaan merupakan proses yang dilakukan di awal untuk menetapkan berbagai hasil akhir (end results) yang ingin dicapai oleh suatu organisasi di masa yang akan datang.
2.      Rencana merupakan rincian tolok ukur-tolok ukur yang kelak digunakan institusi untuk mencapai misinya.
3.      Asas-asas perencanaan dalam organisasi pola nilai-nilai yang perlu dianut oleh tata laku anggota organisasi. Nilai-nilai dari sebuah organisasi merupakan prinsip-prinsip yang menjadi dasar operasi dan pencarian organisasi tersebut dalam mencapai visi dan misinya.
4.      Keuntungan perencanaan antara lain:
a.    Memperkuat “critical mass” menjadi tim yang kompak
b.     Mengoptimisasikan “performance” organisasi.
c.    Membantu pimpinan untuk selalu memusatkan perhatian dan menganut kerangka bagi perbaikan secara kontinu.
d.   Memberikan pedoman bagi pengambilan keputusan sehari-hari
e.    Memudahkan dalam mengukur kemajuan organisasi
5.    Kerugian dari perencanaan antara lain yaitu:
a)    Tidak ada visison yang baik
b)   Pandangan miopi (jangka pendek)
c)    Sulit untuk mengukur sukses
d)   Tidak ada niat untuk mengukur
e)    Persoalan bahasa
f)    Rencana di berkas
g)    Terkotak-kotak (tidak saling berhubungan)
h)    Rencana jangka panjang tidak diumumkan
i)  Rencana jangka panjang tidak berkait dengan pekerjaan sehari-hari
j)Tidak dapat menangani keadaan darurat
k)    Tidak ada kontinuitas
l)Tidak didukung sumber daya
m)  Rencana dibuat oleh konsultan (pihak luar organisasi)
n)    Kurang komunikasi
6.    Jenis-jenis rencana antara lain yaitu:
a.    Berdasarkan jangka waktunya ada dua macam, yaitu:
1)      Rencana jangka panjang
2)      Rencana jangka pendek
b.      Berdasarkan jenis rencana dan keputusan yang dibuat ada dua macam, yaitu:
1)   Rencana berkelanjutan (standing plan)
2)   Single-up plan
7.    Planning, programming, budgeting dalam SP4
SP4 merupakan perencanaan yang diperlukan dalam melaksanakan proyeksi maupun untuk memperkirakan tingkat perkembangan dalam kurun waktu tertentu.
Planning merupakan proses menetapkan target spesifik pada kinerja dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal dalam organisasi. Progamming merupakan serangkaian kegiatan yang memilki durasi waktu tertentu, yang bertujuan untuk mendukung tercapainya tujuan oragnisasi. Budgeting merupakan penerjemahan program ke dalam satuan numerik.
IV.             PENUTUP
Demikian makalah ini kami buat, semoga bermanfaat dan menambah ilmu bagi pemakalah khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Kami yakin makalah ini jauh dari kempurnaan. Oleh sebab itu kriti dan saran dari para pembaca sangat kami butuhkan. Segala kesempurnaan dan kebenaran hanyalah milik Allah SWT, dan kami selaku pemakalah mohon ma’af atas kekurangan dan kekhilafan.

























V.                DAFTAR PUSTAKA
Hardjosoedarmo, Soewarso, Total Quality Manajemen Edisi Revisi, Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 1996
Sallis, Edward, Total Quality Manajement In Education, Jogjakarta: IRCiSoD, 2010
Solihin, Ismail, Pengantar Manajemen, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2010







[1] Ismail Solihin, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2010) hlm. 63
[2] Soewarso Hardjosoedarmo, Total Quality Manajemen, (Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 1996) hlm. 76
[3] Edward Sallis,Total Quality Manajemen In Education, (Jogjakarta: IRCiSoD, 2010) hlm. 218
[4] Soewarso Hardjosoedarmo, Total Quality Manajemen,hlm. 76-78
[5] Soewarso Hardjosoedarmo, Total Quality Manajemen, hlm. 82-83
[6] Ismail Solihin, Pengantar Manajemen, hlm. 72